Selamat Datang di Bumi Jagad Besemah

21 June, 2012

MOL, SOLUSI HEBAT UNTUK HIDUP SEHAT


MOL, SOLUSI HEBAT UNTUK HIDUP SEHAT

Seiring berkembangnya zaman, banyak masyarakat yang beralih ke gaya hidup sehat. Salah satu gaya hidup ini adalah mengkonsumsi makanan sehat berbasis organik. Makanan organik merupakan makanan berasal dari bahan yang dibudidayakan dengan cara organik, misalnya komoditas pertanian yang diusahakan tanpa pupuk buatan. Beralihnya masyakat ke makanan organik merupakan suatu hal wajar karena berdasarkan hasil riset Maastricht Ageing-Belanda, Perancis, dan Argentina membuktikan makanan organik dapat meregenerasi sel-sel baru, membersihkan darah dari racun yang tersimpan dalam sel, memperbaiki metabolisme, dan menjaga organ dalam tubuh sehingga tubuh lebih memiliki keseimbangan.
Komoditas pertanian yang dihasilkan petani yang umumnya belum organik karena masih menggunakan input produksi yang tidak organik, contohnya pupuk. Pupuk yang digunakan oleh petani umumnya adalah pupuk buatan (anorganik). Sejak pemerintah mengurangi subsidi pupuk, petani mengalami kesulitan untuk memperoleh pupuk buatan ini karena harganya mahal dan sering terjadi kelangkaan. Fenomena ini juga terjadi di Sumsel yang terdapat perusahaan pupuk.
Pupuk buatan memiliki dampak negatif bagi lingkungan bahkan kesehatan.  Penggunaan pupuk buatan secara terus-menerus akan merusak keseimbangan hara tanah yang akan mengakibatkan berkurangnya daya tanah untuk mengembalikan kesuburan tanah karena mikroba-mikroba tanah yang berfungsi sebagai pengurai tak mampu mengguraikan zat sisa pupuk. Residu penggunaan bahan kimia pada pupuk yang terserap pada komoditas pertanian yang dikonsumsi oleh manusia akan membahayakan kesehatan manusia. Pupuk buatan umumnya hanya mengandung unsur tertentu, biasanya hanya mengandung unsur makro (N, P, K, dan Cl), sedangkan tanaman juga membutuhkan unsur-unsur mikro, seperti Fe, Zn, Cu, dan masih banyak lagi.
Produk pertanian petani yang tidak organik pada akhirnya akan ditinggalkan. Oleh karena itu, perlu diterapkannya pertanian organik kepada masyarakat. Penerapan pertanian organik pada skala besar, misalnya perkebunan besar membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Meskipun demikian, pertanian organik yang kaya manfaat, terutama bagi kesehatan dan lingkungan bisa diterapkan pada skala rumah tangga. Masyarakat yang mengkonsumsi makanan sehat dan berwawasan lingkungan akan menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas.
Salah satu cara penerapan pertanian organik adalah penggunaan pupuk organik. Di pasaran, pupuk organik masih terbatas dan butuh biaya untuk mendapatkannya sehingga mengurangi pendapatan keluarga. Di tingkat masyarakat, pupuk organik masih belum begitu dikenal sehingga penggunaannya masih minim oleh itu diperlukan sosialisasi dan pelatihan mengenai pupuk organik.
Salah satu cara menggugah masyarakat untuk hidup sehat melalui pupuk organik adalah dengan menyosialisasikan dan melakukan pelatihan pembuatan mikro organisme lokal (MOL). MOL merupakan teknologi pertanian yang mengguntungkan, mudah, dan murah sehingga petani tidak perlu banyak menggeluarkan biaya dan waktu untuk mempraktikkan teknologi ini.
Larutan mikro organisme lokal (MOL) adalah larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar dari berbagai sumber daya yang tersedia disekitar.  Larutan MOL menggandung hara makro dan hara mikro juga menggandung bakteri lokal (buatan) yang berpotensi sebagai perombak bahan organik, perangsang pertumbuhan, dan sebagai agen pengendali hama dan penyakit. MOL dapat digunakan sebagai dekomposer atau pupuk organik cair di lahan pertanian sehingga dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian.
  Bahan yang dapat digunkan dalam pembuatan MOL sangat bervariasi dan mudah didapatkan di lingkungan sekitar. Ada tiga hal (syarat) untuk membuat MOL, yaitu adanya karbohidrat dan glukosa sebagai  bahan pelarut serta sumber bakteri. Bahan-bahan yang dapat dijadikan bahan pelarut dan sumber bakteri, yaitu : 1)   karbohidrat: yang bisa diperoleh dari air cucian beras (tajin), dari nasi bekas (basi), dari singkong, kentang atau gandum; 2) glukosa: sumbernya dapat didapatkan dari gula merah yang telah diencerkan air atau bisa dari cairan gula pasir, gula batu, air gula atau air kelapa;  3) sumber bakteri dapat diperoleh dari keong, kulit buah-buahan misalnya tomat, pepaya dan lain-lain, atau berasal dari air kencing atau apapun yang mengandung sumber bakteri. Dengan menerapkan teknologi MOL, selain diperoleh alternatif pupuk yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan juga terciptanya masyarakat yang sehat dan berwawasan lingkungan.

No comments:

Post a Comment