kopi luwak alam merupakan kopi luwak ungunggulan dari pulau sumatra, yang di maksud kopi luwak alam ialah kopi luwak yang di dapatkan dari kotoran luwak liar yang memakan buah kopi di daerah perkebunan kopi,
Daerah penghasil kopi terbesar indonesia adalah pulau sumatra, di pulau sumatra ada beberapa daereh penghasil kopi, diantaranya lampung, jambi, bengkulu, aceh, dan sumatra selatan,
Sumatra selatan merupakan daerah penghasil kopi terbesar yaitu, terdapat ratusan ha kebun kopi di pagaralam dan sebagian lagi di kabupaten lahat dan empat lawang,
Pagaralam merupakan kota kopi yang kaya akan kopi luwak alam, karna pagaralam merupakan daerah yang terdiri dari bukit dan gunung, maka banyak sekali binatang luwak yang berkembang biak di pagaralam,
luwak merupakan binatang buas yang keluarnya di malam hari, luwak tidak hanya memakan buah kopi, melainkan memakan pisang, sirsak, jambu biji, dan masih banyak lagi buah-buahan yang sering di makan luwak, namun sepertinya buah kopi sudah merupakan makanan faporit nya luwak, bukti nya di setiap musim kopi, kotoran luwak liar berupa biji kopi semua, binatang luwak menyukai bau harum, sehingga buah-buahan yang di makan luwak merupakan buah yang matang segar dan ber-aroma, dan ini merupakan salah satu yang membuat kopi luwak alam menjadi lebih unggul, selain itu kopi luwak alam tentunya berasal dari luwak yang sehat, menurut mr.kevin seorang pembeli kopi luwak dari korea yang pernah datang ke alamat kami, katanya orang korea sangat menyukai kopi luwak alam, karna selain alami, kopi luwak alam aroma nya lebih menyengat,
mr.kevin seorang pembeli kopi luwak asal korea ini merasakan telah menemukan kopi luwak murni yang dia cari-cari, dan mr.kevin merasa sangat puas setelah melihat daerah penghasil kopi sumatra yang sesungguh nya, mr.kevin sempat meminta kami memperlihatkan kepada nya bagai mana mendapatkan kopi luwak, dan cara pengolahan kopi luwak, serta peroses pembuatan kopi bubuk, dari awal hingga selesai,
Dalam perjalanan dari bandara jakarta ke palembang mr.kevin berangkat pada pagi hari, tiba di kota palembang jam 10, setelah itu berangkat ke kota pagaralam dengan trevel lantra jaya, tiba di alamat kami pukul 17.30 sore, sehingga mereka merasa sangat lelah, namun setelah melihat indah nya pagaralam yang menurut seorang penunjuk jalan dari jakarta, katanya sepanjang perjalanan sudah bagaikan alam wisata, maka rasa lelah itu segera hilang, bahkan mr.kevin berencana ingin datang kembali ke pagaralam tahun depan,
mereka mengenal saya karna mereka pernah membeli kopi luwak dari saya pada tahun lalu, melalui teman saya di jakarta, ketika itu belum begitu banyak penjual kopi luwak indonesia yang berpromusi di internet, sehingga walau pun kami hanya petani kecil kami pernah di kunjungi oleh trans tv, padahal pada saat itu kami masih serba dalam pelajaran, sehingga cara pengemasan kopi pun sangat sedrhana sekali, sampai-sampai tetangga saya yang nonton tayangan kopi luwak mengomentari cara membungkus kopi luwak yang kami perlihatkan pada waktu itu, namun untuk tingkat petani memang hanya itulah yang kami bisa, karna kami bukanlah pengusaha kopi luwak yang kaya, bukan pulah kontraktor, kami hanya petani yang belajar memasarkan kopi luwak yang kami dapatkan, dan kami masih belajar bagai mana mempromusikan kopi luwak kami kepada dunia,
Kami menjual kopi luwak murni, karna kopi luwak di daerah kami cukup banyak, kami tak mungkin mencemari kopi luwak yang kami punya dengan kopi biasa, karna kopi luwak asli yang kami punya belum tentu habis hingga sampai kemusim kopi berikut nya, di daerah kami terdapat banyak kopi luwak alam karna daerah pagaralam merupakan daerah pegunungan yang mempunyai curah hujan tinggi, biasanya di saat musim panen kopi jika turun hujan pada sore hari, atau turun hujan di malam hari, sangat banyak di temukan kotoran luwak, mungkin karna luwak lebih mudah menelan buah kopi di kala buah kopi itu terkena air, atau luwak kedinginan hingga merasa perlu makan kopi yang banyak, selain itu di saat musim panen kopi semua petani kopi pada sibuk mengerjakan lahan mereka sendiri, maka otomatis kekurangan tenaga kerja, sedangkan masa panen kopi di pagaralam serentak panen, tentu saja banyak buah kopi matang yang tidak sempat di panen, makanya banyak kopi yang di makan luwak.
sumber : http://www.sumur.co.cc
Daerah penghasil kopi terbesar indonesia adalah pulau sumatra, di pulau sumatra ada beberapa daereh penghasil kopi, diantaranya lampung, jambi, bengkulu, aceh, dan sumatra selatan,
Sumatra selatan merupakan daerah penghasil kopi terbesar yaitu, terdapat ratusan ha kebun kopi di pagaralam dan sebagian lagi di kabupaten lahat dan empat lawang,
Pagaralam merupakan kota kopi yang kaya akan kopi luwak alam, karna pagaralam merupakan daerah yang terdiri dari bukit dan gunung, maka banyak sekali binatang luwak yang berkembang biak di pagaralam,
luwak merupakan binatang buas yang keluarnya di malam hari, luwak tidak hanya memakan buah kopi, melainkan memakan pisang, sirsak, jambu biji, dan masih banyak lagi buah-buahan yang sering di makan luwak, namun sepertinya buah kopi sudah merupakan makanan faporit nya luwak, bukti nya di setiap musim kopi, kotoran luwak liar berupa biji kopi semua, binatang luwak menyukai bau harum, sehingga buah-buahan yang di makan luwak merupakan buah yang matang segar dan ber-aroma, dan ini merupakan salah satu yang membuat kopi luwak alam menjadi lebih unggul, selain itu kopi luwak alam tentunya berasal dari luwak yang sehat, menurut mr.kevin seorang pembeli kopi luwak dari korea yang pernah datang ke alamat kami, katanya orang korea sangat menyukai kopi luwak alam, karna selain alami, kopi luwak alam aroma nya lebih menyengat,
mr.kevin seorang pembeli kopi luwak asal korea ini merasakan telah menemukan kopi luwak murni yang dia cari-cari, dan mr.kevin merasa sangat puas setelah melihat daerah penghasil kopi sumatra yang sesungguh nya, mr.kevin sempat meminta kami memperlihatkan kepada nya bagai mana mendapatkan kopi luwak, dan cara pengolahan kopi luwak, serta peroses pembuatan kopi bubuk, dari awal hingga selesai,
Dalam perjalanan dari bandara jakarta ke palembang mr.kevin berangkat pada pagi hari, tiba di kota palembang jam 10, setelah itu berangkat ke kota pagaralam dengan trevel lantra jaya, tiba di alamat kami pukul 17.30 sore, sehingga mereka merasa sangat lelah, namun setelah melihat indah nya pagaralam yang menurut seorang penunjuk jalan dari jakarta, katanya sepanjang perjalanan sudah bagaikan alam wisata, maka rasa lelah itu segera hilang, bahkan mr.kevin berencana ingin datang kembali ke pagaralam tahun depan,
mereka mengenal saya karna mereka pernah membeli kopi luwak dari saya pada tahun lalu, melalui teman saya di jakarta, ketika itu belum begitu banyak penjual kopi luwak indonesia yang berpromusi di internet, sehingga walau pun kami hanya petani kecil kami pernah di kunjungi oleh trans tv, padahal pada saat itu kami masih serba dalam pelajaran, sehingga cara pengemasan kopi pun sangat sedrhana sekali, sampai-sampai tetangga saya yang nonton tayangan kopi luwak mengomentari cara membungkus kopi luwak yang kami perlihatkan pada waktu itu, namun untuk tingkat petani memang hanya itulah yang kami bisa, karna kami bukanlah pengusaha kopi luwak yang kaya, bukan pulah kontraktor, kami hanya petani yang belajar memasarkan kopi luwak yang kami dapatkan, dan kami masih belajar bagai mana mempromusikan kopi luwak kami kepada dunia,
Kami menjual kopi luwak murni, karna kopi luwak di daerah kami cukup banyak, kami tak mungkin mencemari kopi luwak yang kami punya dengan kopi biasa, karna kopi luwak asli yang kami punya belum tentu habis hingga sampai kemusim kopi berikut nya, di daerah kami terdapat banyak kopi luwak alam karna daerah pagaralam merupakan daerah pegunungan yang mempunyai curah hujan tinggi, biasanya di saat musim panen kopi jika turun hujan pada sore hari, atau turun hujan di malam hari, sangat banyak di temukan kotoran luwak, mungkin karna luwak lebih mudah menelan buah kopi di kala buah kopi itu terkena air, atau luwak kedinginan hingga merasa perlu makan kopi yang banyak, selain itu di saat musim panen kopi semua petani kopi pada sibuk mengerjakan lahan mereka sendiri, maka otomatis kekurangan tenaga kerja, sedangkan masa panen kopi di pagaralam serentak panen, tentu saja banyak buah kopi matang yang tidak sempat di panen, makanya banyak kopi yang di makan luwak.
sumber : http://www.sumur.co.cc
No comments:
Post a Comment