Selamat Datang di Bumi Jagad Besemah

18 March, 2012

Konsepsi Media Komunikasi


Alat bantu media visual dapat meningkatkan keefektifan penyuluhan. Sebagai contoh, hadirin akan mengingat lebih banyak isi pesan suatu ceramah yang menggunakan ilustrasi dari alat bantu media audio visual daripada pembicaraan tanpa menggunakan alat apapun (tanpa media). Adapun penyebabnya yaitu :
1.      Alat bantu dapat menangkap perhatian hadirin
2.      Melalui alat, bisa disarikan butir-butir penting dari pembicaraan dengan jelas
3.      Pesan lebih mudah ditangkap melalui beberapa panca inra dibandingkan yang hanya melalui panca indra saja
4.      Kemungkinan untuk mengurangi terjadinya penafsiran keliru
5.      Beberapa alat bantu dapat membantu menyusun pesan secara sistematis
Media massa memberikan pengaruh kepada audiens. Pengaruh media massa  telah dikembangkan oleh Lavidge dan Steiner (1961). Menurut Severin dan Tankard (2009) pengaruh media massa enam langkah yang dikembangkan oleh Lavidge dan Steiner (1961) dikelompokkan dalam tiga dimensi atau kategori-kategori berikut : kognitif, afektif, dan konatif.
Kognitif berhubungan dengan pengetahuan kita tentang segala sesuatu, afektif berhubungan dengan sikap kita terhadap sesuatu dan konatif berhubungan dengan tingkah laku kita terhadap sesuatu. Berberapa praktisi media bisa saja memakai terhadap sebagaian porsi dari pengaruh-pengaruh yang dispesifikkan, misalnya seseorang reporter, bisa hanya tertarik pada segi kognitif. Pencipta sebuah iklan, bisa tertarik untuk mencapai seluruh tingkatan enam langkah tersebut. Program komunikasi yang efektif sering melibatkan kombinasi komunikasi massa dan komunikasi antarpribadi, kadang-kadang dapat ditemukan keuntungan dari komunikasi antarpribadi melalui komunikasi massa.
Menurut Hidayat (2009) efek komunikasi massa bisa dibagi menjadi beberapa bagian. Secara sederhana Keith R. Stamm dan Jhon E. Bowes (1990) membagi dua bagian dasar. Pertama efek primer meliputi terpaan, perhatian, dan pemahaman. Kedua, efek sekunder meliputi perubahan tingkat kognitif (perubahan pengetahuan dan sikap) dan perubahan perilaku (menerima dan memilih).
Penyuluhan yang dilakukan pada kelompok petani di Kelurahan Agung Lawangan Kecamatan Dempo Utara Kota Pagaralam umumnya dilakukan secara ceramah dan domonstrasi oleh petugas PPL. Untuk penjelasan suatu proses secara runtut dengan melihat sendiri memerlukan waktu yang panjang, misalnya pertemuan pertama penyuluhan hanya bisa mempraktikkan dan melihat hasil dari pemilihan batang bawah sampai penutupan sambungan, untuk melihat hasil sambungan dan kegiatan selanjutnya harus menunggu hasil praktik berhasil. Dengan penggunaan media komunikasi berupa film/video yang dipadukan dengan demonstrasi petani bisa melihat tahap-tahap hingga akhir tanpa harus menunggu waktu yang lama sehingga akan mempermudah petani mempraktikannya di kebun masing-masing. Maka dari itu peneliti mencoba menggunakan media film dalam penyampaian materi kepada kelompok tani untuk melihat persepsi petani terhadap materi yang disampaikan. 

No comments:

Post a Comment