MODEL KOMUNIKASI
Model
Shannon & Weaver
Komunikasi digambarkan sebagai
suatu proses yang linier dan searah. Yaitu proses di mana pesan diibaratkan
mengalir dari sumber dengan melalui beberapa komponen menuju kepada tujuan
(komunikan). Terdapat lima fungsi yang beroperasi dalam proses komunikasi di
samping satu faktor disfungsional yaitu noise atau gangguan.
·
Information Source à Pesan à
Transmitter à Signal, Noise, Received Signal à Received à Message à Destination.
·
Komunikasi --> statis dan
satu arah.
Model Bittner
·
Sender --> Message
(with Noise) --> Receiever --> Feedback
Komunikasi massa adalah
pesan-pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah orang.
(Bittner, 1980)
Model
Uses Gratification
- Publik
menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya.
- Menggambaran
bagaimana publik menggunakan media untuk memuaskan berbagai kebutuhan
hidupnya.
·
Audiens proaktif dan mencari
media yang dapat memenuhi kebutuhannya.
·
Publik memilih apa yang
mereka ingin lihat atau baca.
·
Media bersaing untuk
memenuhi kebutuhan individu publik
Uses and Gratification Theory yang
merupakan salah satu dari teori komunikasi massa melihat audiens dari proses
komunikasi massa sebagai individu yang aktif, selektif dan memiliki tujuan
tertentu terkait dengan terpaan media kepadanya. Artinya individu atau audiens
(khalayak) sebagai makhluk sosial mempunyai sifat selektif dalam menerima pesan
yang ada dalam media massa. Audiens yang menerima pesan tidak serta merta lagi
menerima semua pesan, informasi dari media seperti halnya dalam teori peluru
dan model jarum hipodermik melainkan audiens menggunakan media tersebut hanya
sebatas memenuhi kebutuhannya sehingga menciptakan kepuasaan dalam dirinya
untuk memenuhi kebutuhannya tersebut.
Model
agenda setting
Dianjurkan oleh Maxwell McCombs dan
Donald L. Shaw, mereka menyatakan bahwa media massa mampu membentuk opini
publik audience melalui penempatan isu isu tertentu (Sendjaja, 1998). Teori ini
muncul sekitar tahun 1973 dengan publikasi pertamanya berjudul “The Agenda Setting Function of The Mass
Media” Public Opinion Quartely No. 37. Meningkatnya nilai penting suatu
topik berita pada media massa menyebabkan meningkatnya nilai penting topik
tersebut bagi khalayak (Nuruddin, 2007:195). Selain itu dalam studi ini,
McCombs dan Shaw menemukan bahwa media sangat berpengaruh dalam menceritakan
pembaca dan pemirsa apa yang harus dipikirkan, dan mereka menciptakan istilah
penetapan agenda untuk menggambarkan proses ini.
Teori ini dimulai dengan
suatu asumsi bahwa media massa menyaring berita, artikel, atau tulisan yang
akan disiarkan. Secara selektif oleh gatekeepers seperti penyunting, redaksi
dan bahkan wartawan sendiri menentukan mana yang pantas diberitakan dan mana
yang tidak pantas diberitakan dan mana yang harus disembunyikan. Setiap
kejadian atau isu diberi bobot tertentu dengan panjang penyajian (durasi dalam
TV dan radio, ruang dalam majalah dan koran) dan cara penonjolan (ukuran judul,
letak pada surat kabar, frekuensi pemuatan dan posisi dalam surat kabar)
(Djalaluddin Rahmat, 2000).
No comments:
Post a Comment