Selamat Datang di Bumi Jagad Besemah

05 July, 2012

Karet, Komoditas Penghasil Protein


Karet, Komoditas Penghasil Protein
Salah satu perkebunan yang banyak menunjang perekonomian negara Indonesia adalah perkebunan karet. Meskipun tanaman karet itu baru terintroduksi pada tahun 1864, Indonesia pernah menguasai pasaran karet alam internasional pada era pasca perang Dunia II. Setelah kemerdekaan, produksi karet Indonesia justru merosot. Situasi politik dalam negeri yang tidak menentu dan tidak dilakukannya peremajaan tanaman merupakan faktor utama produksi karet Indonesia merosot (Heru dan Andoko, 2008).
Luas lahan karet yang dimiliki indonesia merupakan lahan karet yang terluas di dunia yaitu mencapai 3-3,5 juta hektar. Meskipun memiliki luas lahan karet terbesar, posisi Indonesia sebagai produsen karet berada di urutan kedua setelah Thailand disusul Malaysia di urutan ketiga. Tanaman karet memiliki peranan yang besar dalam kehidupan perekonomian Indonesia. Banyak penduduk yang hidup dengan mengandalkan komoditas penghasil getah ini.
Selama ini, biji karet kurang dimanfaatkan sehingga nyaris terbuang begitu. Di kebanyakan perkebunan, biji karet hanya dibiarkan jatuh begitu saja dari pohonnya dan paling-paling hanya dijadikan mainan oleh anak-anak. Padahal bila dimanfaatkan akan cukup menguntungkan sebab jumlahnya melimpah. Tanaman karet mampu menghasilkan rata-rata 800 biji karet per pohon per tahun. Dalam setahun, pohon karet berbuah dua periode. Setiap buah karet mempunyai 2 -4 biji karet. Adanya kandungan sianida membuat biji karet berbahaya bila dikonsumsi mentah tanpa diolah terlebih dahulu (Tim Penebar Swadaya, 2011)

No comments:

Post a Comment