Selamat Datang di Bumi Jagad Besemah

23 July, 2012

PENGUSAHA ITALIA CICIPI KOPI SUMSEL


PENGUSAHA ITALIA CICIPI KOPI SUMSEL


Kopi Sumsel tidak hanya terkenal di Indonesia, tetapi juga di sejumlah negara. Sumsel sebagai penghasil kopi terbesar di Indonesia, saat ini dilirik sejumlah negara penggemar kopi. Salah satunya Italia. Bahkan, kemarin sejumlah pengusaha kopi negara tersebut datang langsung.
“Kita ke sini ingin membeli kopi mentah asal Indonesia. Kita harapkan, kerja sama ini bisa berjalan baik, sebab kopi Indonesia sudah sangat terkenal,” ujar Massimiliano Febian, CEO DEMUS Green Decaffeinated Coffee Production asal Italia, usai bertemu Sekda Sumsel Drs H Musyirif Suardy HN MM, di ruang Bina Praja Pemprov Sumsel.
Febian mengatakan, dalam asosiasi kopi Italia bergabung sekitar 50 pengusaha dengan jumlah member mencapai seribu orang. Tentunya, dengan potensi ini akan sangat baik menjalin kerja sama dengan produsen kopi langsung seperti Sumsel. 
“Di Italia kita memiliki mesin yang bagus untuk pengolahan. Nantinya akan kita buat dalam bentuk kemasan dengan taste (rasa) yang berbeda. Makanya, kita nanti berharap pengusaha Sumsel bisa memiliki gudang kopi sendiri yang terjaga untuk dikirim ke Italia secara langsung,” ujarnya.
Samuil Khatib, kepala Dinas Perkebunan Sumsel mengatakan, potensi kopi Sumsel terbesar di Indonesia. Hanya saja, yang muncul ke luar adalah kopi Lampung karena dikirim ke pasar domestik dan internasional melalui pelabuhan Lampung. 
“Padahal yang dibawa itu kopi kita, tetapi yang terkenal kopi Lampung. Sebab produksi kita di sini paling besar,” ujar Samuil.
Dikatakannya, Sumsel memiliki lahan perkebunan kopi terbesar mencapai 2.72 ribu hektare (ha). Setiap tahun, produksi kopi di Sumsel mencapai 150 ribu ton dan nomor dua baru diduduki Lampung. Total produksi kopi Indonesia 800 ribu ton/tahun. 
“Makanya, kepada pengusaha Italia kita jelaskan kalau kita penghasil kopi terbesar di Indonesia. Mereka juga akan memilah kekhasan kopi yang kita produksi. Sebab, produksi kopi di Italia cukup besar mencapai 7 juta beck/tahun dimana satu beck sekitar 60 kg,” katanya.
Dari jumlah ini, sekitar 4,5 juta beck kopi ini dikonsumsi di Italia. Dan ini akan memberikan peluang pasar lebih baik kepada Sumsel. Untuk harga kopi robusta yang diproduksi saat ini sekitar 1 sampai 1,5 dolar AS/kg. 
Erizal Sodikin, atase pertanian KBRI Roma yang mendampingi rombongan mengatakan, kedatangan pengusaha kopi Italia ini sekaligus memberikan informasi yang benar jika kopi yang terkenal di Italia berasal dari Sumsel. Sebab, banyak dunia internasional mengetahui kopi yang diekspor keluar negeri adalah kopi Lampung.
“Mereka ke sini mencari taste kopi yang khas. Kita juga berikan pengertian kalau produski kopi terbesar di Indonesia ada di Sumsel. Kopi ini akan diolah di Italia dengan teknologi penghasil kopi tanpa kafein untuk kesehatan,” ujarnya.
Selanjutnya, sejumlah pengusaha Italia diajak untuk melihat langsung proses pengolahan kopi di Gedung Kopi Aeki. Di sini, pegusaha kopi mencoba dan mencicipi langsung aroma kopi asli dari berbagai daerah. Sambutan dari pengusaha pun sangat baik dan mengatakan aroma khas kopi asli asal Sumsel cukup baik. 

No comments:

Post a Comment