PENGUSAHA ITALIA CICIPI
KOPI SUMSEL
Kopi Sumsel tidak hanya terkenal di Indonesia, tetapi juga di sejumlah negara. Sumsel sebagai penghasil kopi terbesar di Indonesia, saat ini dilirik sejumlah negara penggemar kopi. Salah satunya Italia. Bahkan, kemarin sejumlah pengusaha kopi negara tersebut datang langsung.
“Kita ke sini ingin
membeli kopi mentah asal Indonesia. Kita harapkan, kerja sama ini bisa berjalan
baik, sebab kopi Indonesia sudah sangat terkenal,” ujar Massimiliano Febian,
CEO DEMUS Green Decaffeinated Coffee Production asal Italia, usai bertemu Sekda
Sumsel Drs H Musyirif Suardy HN MM, di ruang Bina Praja Pemprov Sumsel.
Febian mengatakan, dalam
asosiasi kopi Italia bergabung sekitar 50 pengusaha dengan jumlah member
mencapai seribu orang. Tentunya, dengan potensi ini akan sangat baik menjalin
kerja sama dengan produsen kopi langsung seperti Sumsel.
“Di Italia kita memiliki
mesin yang bagus untuk pengolahan. Nantinya akan kita buat dalam bentuk kemasan
dengan taste (rasa) yang berbeda. Makanya, kita nanti berharap pengusaha Sumsel
bisa memiliki gudang kopi sendiri yang terjaga untuk dikirim ke Italia secara
langsung,” ujarnya.
Samuil Khatib, kepala Dinas Perkebunan Sumsel mengatakan, potensi kopi
Sumsel terbesar di Indonesia. Hanya saja, yang muncul ke luar adalah kopi
Lampung karena dikirim ke pasar domestik dan internasional melalui pelabuhan
Lampung.
“Padahal yang dibawa itu
kopi kita, tetapi yang terkenal kopi Lampung. Sebab produksi kita di sini
paling besar,” ujar Samuil.
Dikatakannya, Sumsel memiliki lahan perkebunan kopi
terbesar mencapai 2.72 ribu hektare (ha). Setiap tahun, produksi kopi di Sumsel
mencapai 150 ribu ton dan nomor dua baru diduduki Lampung. Total produksi kopi
Indonesia 800 ribu ton/tahun.
“Makanya, kepada
pengusaha Italia kita jelaskan kalau kita penghasil kopi terbesar di Indonesia.
Mereka juga akan memilah kekhasan kopi yang kita produksi. Sebab, produksi kopi
di Italia cukup besar mencapai 7 juta beck/tahun dimana satu beck sekitar 60
kg,” katanya.
Dari jumlah ini, sekitar 4,5 juta beck kopi ini dikonsumsi di Italia. Dan ini akan memberikan peluang pasar lebih baik kepada Sumsel. Untuk harga kopi robusta yang diproduksi saat ini sekitar 1 sampai 1,5 dolar AS/kg.
Dari jumlah ini, sekitar 4,5 juta beck kopi ini dikonsumsi di Italia. Dan ini akan memberikan peluang pasar lebih baik kepada Sumsel. Untuk harga kopi robusta yang diproduksi saat ini sekitar 1 sampai 1,5 dolar AS/kg.
Erizal Sodikin, atase pertanian KBRI Roma yang mendampingi rombongan
mengatakan, kedatangan pengusaha kopi Italia ini sekaligus memberikan informasi
yang benar jika kopi yang terkenal di Italia berasal dari Sumsel. Sebab, banyak
dunia internasional mengetahui kopi yang diekspor keluar negeri adalah kopi
Lampung.
“Mereka ke sini mencari
taste kopi yang khas. Kita juga berikan pengertian kalau produski kopi terbesar
di Indonesia ada di Sumsel. Kopi ini akan diolah di Italia dengan teknologi
penghasil kopi tanpa kafein untuk kesehatan,” ujarnya.
Selanjutnya, sejumlah
pengusaha Italia diajak untuk melihat langsung proses pengolahan kopi di Gedung
Kopi Aeki. Di sini, pegusaha kopi mencoba dan mencicipi langsung aroma kopi
asli dari berbagai daerah. Sambutan dari pengusaha pun sangat baik dan
mengatakan aroma khas kopi asli asal Sumsel cukup baik.
No comments:
Post a Comment