Selamat Datang di Bumi Jagad Besemah

11 July, 2011

Kebijakan Pariwisata Kota Pagaralam

Kebijakan Pemerintah dalam Mengembangkan Pariwisata di Kota Pagar Alam

Dalam pengembangan potensi pariwisata, Pemerintah Kota Pagar Alam telah menerapkan beberapa kebijakan namun adapula yang masih dalam perencanaan, seperti pembangunan kawasan wisata terpadu, penerbitan buku panduan wisata, penyediaan paket wisata murah, sosialisasi dan pembinaan masyarakat (pedagang), penyelenggaraan festival Besemah, pembangunan lapangan terbang Atung Bungsu, dan pengembangan agrowisata.
Pemerintah Kota Pagar Alam berencana untuk membangun kawasan wisata terpadu. Kawasan wisata ini terdiri dari kolam Muara Tenang, Dempo Park, Kawasan Wisata Gunung Dempo, Tebat Gheban, Air Terjun Lematang Indah, kawasan sekitar hotel dan villa Gunung Gare dan kawasan objek wisata lainnya (Besemah Pagar Alam, 2010e).
Pembangunan sarana pariwisata, selain bertujuan untuk memperkuat struktur ekonomi daerah juga ditujukan untuk memperbesar penerimaan daerah, peningkatan pemasukan devisa, meningkatkan pendapatan masyarakat, memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan kegiatan ekonomi di sektor lain yang terkait. Pemerintah Kota Pagar Alam dalam upayanya mewujudkan keberhasilan pembangunan sektor pariwisata telah mengambil langkah-langkah kongkret, baik berupa kebijaksanaan pembangunan dan pengembangan objek wisata dan kegiatan promosi dengan menerbitkan buku panduan objek pariwisata yang berada di Kota Pagar Alam dalam bentuk pamflet (Pemerintah Kota Pagar Alam, 2010).
Salah satu strategi promosi dan strategi untuk menarik wisatawan berkunjung ke Kota Pagar Alam, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pagar Alam merencanakan adanya program paket wisata murah akhir tahun, wisata sejarah, wisata alam dan agrowisata. Sasaran paket wisata murah adalah pelajar di wilayah sekitar Pagar Alam. Satu paket tersebut terdiri dari penginapan, konsumsi dan biaya transportasi mengunjungi beberapa objek wisata. Untuk melengkapi sarana Kota Pagar Alam sebagai kota andalan pariwisata, pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pagar Alam juga menjajaki kemungkinan lokasi yang nantinya akan dijadikan pusat wisata, yang menyediakan beragam cinderamata, kuliner dan jajanan khas Pagar Alam. Dinas Pariwisata akan berkoordinasi dengan instansi lain untuk melakukan pembinaan pedagang yang akan mengisi pasar wisata dalam program yang masih dalam perencanaan ini (Besemah Pagar Alam, 2010d).
Pemerintah Kota Pagar Alam secara rutin melaksanakan Festival Besemah yang merupakan wahana untuk promosi dalam meningkatkan potensi daerah dan menjadi ajang promosi bagi sejumlah budaya dan kesenian daerah. Untuk mempermudah akses menuju Pagar Alam Pagar Alam telah berjalan pembangunan Lapangan Terbang Atung Bungsu yang bersumber dari APBN dan APBD Pagar Alam (Besemah Pagar Alam, 2010c).
Safrudin (2009) mengemukakan bahwa perlu adanya sarana pendukung untuk menyukseskan pariwisata, khususnya untuk menarik kalangan investor dalam negeri maupun mancanegara seperti adanya festival, pameran dan produk unggulan hortikultura. Hal ini bertujuan untuk lebih mempromosikan potensi dan investasi suatu daerah. Pemerintah Kota Pagar Alam sendiri telah melakukan beberapa kegiatan pameran yang diikuti oleh setiap instansi pemerintahan dan masyarakat. Pameran ini merupakan agenda tahunan menyambut hari jadi Kota Pagar Alam. Begitu pula dengan festival bunga yang disambut baik oleh masyarakatnya. Kegiatan ini tentunya menarik bagi masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Pagar Alam.
Untuk membawa sektor pariwisata Kota Pagar Alam yang terdepan di Sumatera Selatan dan menjadi tujuan wisata utama di level internasional, Pemerintah Kota Pagar Alam berusaha menjalin kerjasama dengan berbagai pihak salah satunya dengan membentuk kerjasama dengan Persatuan Hotel dan Restoran (PHRI) dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sumatera Selatan (Besemah Pagar Alam, 2010e).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pagar Alam telah meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan pusat untuk dibangunnya sebuah museum atau ditetapkannya perwakilan BP3 (Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala). Namun, hal ini diakui butuh proses panjang untuk bisa memenuhi harapan tersebut. Dengan potensi dan status Pagar Alam yang memiliki ribuan peninggalan sejarah dalam berbagai bentuk itu akan menjadi nilai tambah bagi Pemerintah Kota Pagar Alam untuk meyakinkan Kementerian Budaya dan Pariwisata mengenai pentingnya museum dan kantor BP3 di Pagar Alam.
Pemerintah Kota Pagar Alam berencana membuat replika megalit di halaman kantor Pemerintah Kota Pagar Alam. Pembuatan replika selain untuk memperindah perkantoran, upaya ini juga dapat mendukung wisata sejarah dan sebagai bentuk pelestarian berbagai aset budaya sejarah yang tersebar di daerah Pagar Alam (Suara Nusantara, 2011).
Pengembangan agrowisata memiliki peluang besar untuk mendongkrak kunjungan wisata. Agrowisata merupakan perpaduan antara kegiatan wisata dengan kehidupan di daerah pertanian. Pagar Alam cukup potensial untuk dikembangkan menjadi daerah agrowisata. Namun, keterbatasan sarana pendukung dan kurangnya modal bagi petani menjadi kendala untuk mewujudkan agrowisata ini (Besemah Pagar Alam, 2010b).
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan berupaya meningkatkan kualitas masyarakat agar mereka dapat berpartisipasi aktif mendukung realisasi visi dan misi Pemerintah Kota Pagar Alam dalam pengembangan aktivitas wisata dan budaya sehingga masyarakat memperoleh keuntungan dari aktivitas ini, misalnya melalui pelatihan penggerak (PKK) (Besemah Pagar Alam, 2005).

No comments:

Post a Comment